Facebook

Icon Icon Icon Icon Follow Me on Pinterest

Selasa, 22 Juni 2010

Kata mushola diartikan masjid

Masalah :
Apakah kata-kata mushola dalam kitab-kitab fiqih boleh diartikan masjid ?

Jawab :
Muhola/ langgar sebagaimana yang berlaku di Indonesia pada umumnya, tidak bisa dihukumi masjid, selama tidak dinyatakan sebagai masjid, walaupun diniyatkan sebagai waqof.

Dasar pengambilan :
1. Al Sarqowi I / 448
فى المسجد وهما وقفه الواقف مسجدا لا رباطا ولا مدرسة
Artinya:
Masjid adalah suatu tempat yang telah diwaqofkan untuk menjadi masjid bukan pondok atau madrasah.

2. At Tuhfah III / 223
وخرج بالمسجد مصلى العيد وما بنى فى أرض مستأجرة على صورة المسجد وأذن بانيه فى الصلاة فيه
Artinya:
Bukan termasuk masjid adalah : tempat sholat hari raya dan sesuatu yang dibangun di atas tanah persewaan dengan model bangunan masjid dan pendirinya / pembangunnya mengizini untuk dibuat sholat di situ.

3. Bughyatul Mustarsyidin : 6
فلو رأينا محلا مهيّأ للصّلاة ولم يتواتر بين الناس أنّه مسجد لم يجب التزام أحكام المسجديّة فيه.
Artinya:
Jika kita melihat tempat yang diperuntukkan untuk sholat, dan manusia tidak sama menganggap kalau hal itu tadi masjid, maka tidak bisa ditetapkan sebagai masjid.

4. I'anatu Al Tholibin IV / 161
ووقفته للصّلاة أى اذا قال الواقف وقفت هذا المكان للصّلاة فهو صريح فى مطلق الوقفيّة وكناية فى خصوص المسجديّة فلا بدّ من نيّتها فان نوى المسجديّة صار مسجدا وإلاّ صار وقفا على الصّلاة فقط ولم يكن مسجدا كالمدرسة.
Artinya:
Dan saya waqafkan tempat ini untuk sholat : artinya ketika orang yang waqaf mengatakan : saya mewaqafkan tempat ini untuk sholat, maka itu kata yang shorih (jelas) untuk waqaf secara umum. Kalau kemudian dikhususkan untuk masjid itu masih kata kinayah, maka harus ada niat. Jika orang yang waqaf niat dibuat masjid, maka itu menjadi masjid dan jika tidak diniati jadi masjid maka itu menjadi waqafan untuk sholat saja bukan masjid seperti madrasah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers