Facebook

Icon Icon Icon Icon Follow Me on Pinterest

Kamis, 27 Juni 2013

I'tikaf di tanah wakaf

Permasalahan


Ada tanah wakaf untuk masjid, bolehkah dipakai untuk I’tikaf?

Jawaban


Apabila tanah yang dimaksud wakif itu adalah

"aku jadikan tanah ini sebagai masjid"

maka walaupun belum dibangun masjid, I’tikaf di atas tanah tersebut hukumnnya sah.

Tetapi apabila yang dimaksud wakaf tersebut adalah tamlik kepada masjid dan oleh nadzir belum (tidak diresmikan) atau belum dibangun masjid. Maka hukumnya I’tikaf diatas tanah tersebut tidak sah.

Dasar Pengambilan Dalil


Al-bajuri, I: 305


قوله فى المسجد اى الخالص المسجدية فلا يصح الإعتكاف فى غير المسجد كالمدارس والربط ومصلى العيد.

Kata pengarang (di masjid) artinya yang murni masjid , maka tidak sah I’tikaf di selain masjid, seperti di madrasah, pondok, dan tempat-tempat sholat ‘id.

Al-mahali, 11/76


قوله فى المسجد، ومنه روشنه ورحبته القديمة الخ

Kata pengarang (di masjid) yang termasuk dihukumi masjid adalah emperanya, serambinya yang bangunan dulu (bersama dengan dalamannya masjid).

Fatha al-wahab, I: 128


وثانيها مسجد للإتباع رواه الشيخان فلايصح فى غيره ولوهي للصلاة.

Yang kedua: harus masjid dengan dasar hadits Nabi yang diriwayatkan Imam Bukhori dan Muslim, maka tidak sah I’tikaf diselain masjid meskipun disediakan untuk sholat.

Syarwani, VI: 251


والأصح وإن نازع فيه الأسنوى وغيره أن قوله جعلت البقعة مسجدا من غير نية صريح فحيئد تصير به مسجدا وإن بات بلفظ مما مر لأن المسجد لايكون إلا وقفا.

Menurut yang asoh, meskipun ditentang Imam Asnawi dan lainnya bahwa perkataan seseorang:

“saya jadikan tempat ini menjadi masjid”

dengan tanpa niat itu shorih wakaf, maka dengan demikian (tempat itu) akan menjadi masjid. Meskipun dengan lafadz-lafadz yang telah tersebut diatas, karena masjid itu pasti wakaf. (tidak ada masjid yang bukan wakaf).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers