Masalah:
Bagaimana hukumnya orang bukan islam di Indonesia (cina atau lainnya) termasuk kategori apa, dzimi mu’ahad ataukah musta’man?
Jawab:
Hukumnya orang non muslim di Indonesia kalau asalnya islam, maka murtad. Dan kalau tidak, maka bukan dzimi, bukan mu’ahad dan bukan musta’man.
Dasar Pengambilan :
1. Kasyifatu al-syaja, hal. 32 – 33
- الذِّمِّيُّ وَهُوَ مَنْ عَقَدَ الْجِزْيَةَ مَعَ اْلإِمَامِ أَوْ نَائِبِهِ وَدَخَلَ تَحْتَ أَحْكَامِ اْلإِسْلاَمِ.
- وَالْمُعَاهَدُ وَهُوَ مَنْ عَقَدَ الْمُصَالَحَةَ مَعَ اْلإِمَامِ أَوْ نَائِبِهِ مِنْ أَهْلِ الْحَرْبِ عَلىَ تَرْكِ الْقِتَالِ فِي أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ وَفِي عَشْرِ سِنِيْنَ بِعِوَضٍ مِنْهُمْ فَوَصَلَ إِلَيْنَا أَوْ بِغَيْرِهِ .
- وَالْمُؤَمَّنُ وَهُوَ مَنْ عَقَدَ اْلأَمَانَ مَعَ بَعْضِ الْمُسْلِمِيْنَ فِي أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ فَقَطْ .
Artinya:
Dzimmi adalah : orang yang mengadakan perjanjian membayar pajak dengan imam atau naibnya dan patuh terhadap hukum-hukum islam, mu’ahad adalah: orang yang mengadakan perjanjian damai dengan imam atau naibnya dari golongan musuh (harbi) untuk meninggalkan pertempuran (genjatan sejata) selama empat bulan dan sepuluh tahun dengan adanya ganti atau selainnya yang sampai pada kita. Mu’mandi dan sholat adalah : orang yang mengadakan perjanjian aman dengan sebagian orang islam hanya dalam masa empat bulan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Followers
Download Artikel Islami
Kumpulan Bahtsul Masail 1
Kumpulan Bahtsul Masail 2
Kumpulan Bahtsul Masail 3
ASH-SHALAH ‘ALAA MADZHIBIL ARBA’AH
SAFINATUN NAJAA
TAHLILAN MENURUT MADZHAB IMAM SYAFI’I
KIMIA KEBAHAGIAN (KIMIYA-U AL SA’ADAH
KUMPULAN ARTIKEL DINIYYAH NU ONLINE
SERI RISALAH-RISALAH DINIYYAH :
- Risalah Amaliyah Nahdliyah - Tiga Lembaga NU Malang
- 77 Cabang Iman dan Perinciannya - Syaikh Nawawi
- Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Ijtihad
- Ayat Mutasyabihat dan Kritik Terhadap Peringkatnya
- Dialektika Gaya Bahasa Al-Qur’an
- Eksistensi Ruh Dalam Tinjauan Ulama Islam
- Hadits Kontradiktif dan Solusinya
- Riwayat Perjuangan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’
- Tanya Jawab Bersama KH. Bisri Musthofa
- Mutiara Hikmah Buya Yahya
FIQHUL AKBAR, karya Imam Abu Hanifah (150 H)
FIQHUL AKBAR, karya Imam al-Syafi’i (204 H)
HAULAL IHTIFAL BIDZIKRI MAULIDIN NABAWI ASY-SYARIF, karya Al-’Allamah As-Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al Maliki Al Hasani.
NASEHAT INDAH ADZ-DZAHABI KEPADA IBNU TAIMIYYAH
AD-DURARUS SANIYYAH FIY BAYAANIL MAQALAATI AS-SUNNIYYAH
DAF’U SYUBAH AT-TASYBIH BI-AKAFF AT-TANZIH
Kumpulan Bahtsul Masail 2
Kumpulan Bahtsul Masail 3
ASH-SHALAH ‘ALAA MADZHIBIL ARBA’AH
SAFINATUN NAJAA
TAHLILAN MENURUT MADZHAB IMAM SYAFI’I
KIMIA KEBAHAGIAN (KIMIYA-U AL SA’ADAH
KUMPULAN ARTIKEL DINIYYAH NU ONLINE
SERI RISALAH-RISALAH DINIYYAH :
- Risalah Amaliyah Nahdliyah - Tiga Lembaga NU Malang
- 77 Cabang Iman dan Perinciannya - Syaikh Nawawi
- Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Ijtihad
- Ayat Mutasyabihat dan Kritik Terhadap Peringkatnya
- Dialektika Gaya Bahasa Al-Qur’an
- Eksistensi Ruh Dalam Tinjauan Ulama Islam
- Hadits Kontradiktif dan Solusinya
- Riwayat Perjuangan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’
- Tanya Jawab Bersama KH. Bisri Musthofa
- Mutiara Hikmah Buya Yahya
FIQHUL AKBAR, karya Imam Abu Hanifah (150 H)
FIQHUL AKBAR, karya Imam al-Syafi’i (204 H)
HAULAL IHTIFAL BIDZIKRI MAULIDIN NABAWI ASY-SYARIF, karya Al-’Allamah As-Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al Maliki Al Hasani.
NASEHAT INDAH ADZ-DZAHABI KEPADA IBNU TAIMIYYAH
AD-DURARUS SANIYYAH FIY BAYAANIL MAQALAATI AS-SUNNIYYAH
DAF’U SYUBAH AT-TASYBIH BI-AKAFF AT-TANZIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar