Maqolah
ke sebelas :
(DARI SEBAGIAN ORANG BIJAK) yakni para wali,mereka berkata: (JANGANLAH KALIAN
MEREMEHKAN DOSA-DOSA KECIL) yakni janganlah kalian menghitungnya sebagai dosa
kecil (KARNA SESUNGGUHNYA DARI DOSA KECIL ITU AKAN BERCABANG-CABANG DOSA-DOSA
YANG BESAR) dan terkadang murka Allah pada dosa-dosa kecil tersebut.
Maqolah
ke 12 :
(DARI
NABI SAW: BUKAN DOSA KECIL, MAKSIAT YANG DISERTAI DENGAN TERUS
DIKERJAKAN)
Karena dosa kecil yg terus
menerus dilakukan menjadi besar sehingga menjadi dosa besar, dan juga
sesungguhnya dosa kecil yang diniatkan untuk senantiasa dikerjakan akan menjadi
dosa besar.
Karna niat seseorang dalam
melakukan maksiat adalah perbuatan maksiat.
(DAN BUKAN DOSA BESAR
MAKSIAT YANG DISERTAI DENGAN PERMOHONAN AMPUN)
Yakni bertaubat dengan
syarat-syaratnya, karna sesungguhnya taubat dapat menghapus pengaruh perbuatan
salah meskipun kesalahan itu besar.
Maqolah
ketiga belas :
(DIKATAKAN: CITA2 'ARIF ADALAH PUJIAN)
Yakni keinginan orang2 Ahli
ma'rifat kepada Allah adalah memuji Allah ta'ala dengan keindahan
sifat-sifatNya.
(DAN CITA2 ORANG ZUHUD
IALAH DO'A)
Yakni keinginan orang yang
berpaling dari sesuatu yg melebihi ukuran yg dibutuhkan dari urusan dunia dengan
hatinya adalah do'a, yaitu merendahkan diri kepada Allah ta'ala dengan memohon
segala yg ada disisi-Nya.
(KARNA SESUNGGUHNYA CITA2
ORANG 'ARIF ADALAH TUHANNYA) bukan pahala dan bukan surga
(SEDANGKAN CITA2 ORANG
ZUHUD ADALAH DIRINYA SENDIRI)
Yakni manfa'at dirinya
sendiri berupa pahala dan surga.
Maka bedakanlah antara
orang yang cita2nya memperoleh bidadari dan orang yang cita2nya menyingkap satir
(rahasia Allah)
Maqolah
ke empat belas :
(DARI SEBAGIAN
AL-HUKAMA/ORANG BIJAK: ''SIAPA SAJA MENYANGKA BAHWA IA MEMPUNYAI PENOLONG YANG
LEBIH UTAMA DARI ALLAH, MAKA SANGAT SEDIKIT PENGETAHUANNYA TENTANG
ALLAH).
maknanya siapa saja yang
menyangka bahwa ia memiliki penolong yg lebih dekat daripada Allah, dan lebih
banyak menolong daripada-Nya,maka orang itu belum mengenal Allah
Ta'ala.
(DAN SIAPA SAJA YANG
MENYANGKA BAHWA IA MEMPUNYAI MUSUH YANG LEBIH MENGANCAM DARI NAFSUNYA, MAKA
SANGAT SEDIKIT PENGETAHUANNYA TENTANG DIRINYA)
maksudnya adalah siapa saja
yang menyangka bahwa ia memiliki musuh yang lebih kuat dari nafsu amarahnya dan
nafsu tercela, maka sesungguhnya orang itu belum mengenal dirinya.
Maqolah
kelima belas :
(DARI SAYYIDINA ABUBAKAR
ASH-SHIDDIQ RA. MENGENAI FIRMAN ALLAH TA'ALA ''TELAH NAMPAK KERUSAKAN DI DARAT
DAN DI LAUT...(QS:AR-RUM:41)'' BELIAU BERKATA:) yakni sayyidina Abubakar dalam
menafsirkan ayat tersebut: (DARAT ADALAH LISAN, SEDANGKAN LAUT ADALA HATI,
APABILA LISAN ITU RUSAK) dengan mencaci maki umpamanya (MAKA MENANGISLAH
JIWA-JIWA MANUSIA) yakni orang2 dari keturunan Nabi Adam AS. (DAN APABILA HATI
RUSAK) dengan riya' umpamanya (MAKA MENANGISLAH PARA MALAIKAT)
sebagian ulama mengatakan:
''hikma adanya lisan itu satu adalah: peringatan awal bagi seorang hamba,
bahwasannya ia tidak sepatutnya berbicara kecuali dalam hal yang penting atau
berbicara tentang kebaikan'' dan pendapat lain mengatakan:''hikma adanya lisan
itu satu adalah: "karna sesungguhnya lisan mengucapkan segala bahasa yang
diucapkan kepada Dzat yang maha Esa yaitu Allah ta'ala demikian juga hati.
berbeda halnya dengan mata dan telinga, karna sesuatu yang dilihat dan didengar
itu berbilangan. sebagian lain mengatakan: kebutuhan mendengar dan melihat lebih
banyak daripada kebutuhan berbicara.
sesungguhnya sayyidina
Abubakar menyerupakan hati dengan laut, karna sangat dalam dan luasnya.
intaha
Maqolah
ke enam belas :
(DIKATAKAN:''SESUNGGUHNYA
HAWA NAFSU ITU DAPAT MENJADIKAN RAJA-RAJA SEBAGAI BUDAK)
Karna sesungguhnya orang
yang mencintai sesuatu, maka jadilah orang itu budaknya.
(SEDANGKAN SABAR MENJADIKAN
BUDAK SEBAGAI RAJA) karna sesungguhnya seorang budak dengan kesabarannya akan
meraih apa yang ia inginkan.
(TIDAKKAH ENGKAU MELIHAT)
yakni tidak sampaikah pengetahuanmu (TERHADAP) kisah baginda kita yang
mulia,putra orang mulia,putra orang mulia,putra orang mulia, yaitu (NABI YUSUF)
Ash-Shiddiq putra Nabi Ya'kub yang sabar, putra Nabi Ishaq yang murah hati,
Putra Nabi Ibrohim sang kekasih yang banyak berdo'a (DAN SITI
ZULAIKHA'')
Karna sesungguhnya siti
Zulaikha mencintai Baginda kita Nabi Yusuf, dengan cinta yang bergelora,
sementara Nabi Yusuf tetap bersabar menghadapi tipu daya dari gangguan Siti
Zulaikha.
Maqolah
ke tujuh belas :
(DIKATAKAN:
''BERUNTUNGLAH) yakni mendapatkan kebaikan yg banyak (BAGI ORANG YANG AKALNYA
JADI PIMPINAN),dengan jalan ia mengikuti akalnya yg sempurna, (SEDANG NAFSUNYA)
yakni kecenderungan nafsunya kepada sesuatu yang tidak ia inginkan tanpa ada
ajakan syariat (MENJADI TAWANAN) yakni terhalan dari melakukan hal
itu.
(DAN CELAKALAH) yakni
sangat binasa (BAGI ORANG YANG NAFSUNYA JADI PIMPINAN) dengan melepas hawa
nafsunya kepada hal yang diinginkan, (SEDANG AKALNYA MENJADI TAWANAN'') yakni
terhalang dari berfikir tentang nikmat-nikmat Allah ta'ala dan tentang keagungan
Allah ta'ala.
Maqolah
ke 18 :
(DIKATAKAN : ''SIAPA SAJA
YANG MENINGGALKAN DOSA, MAKA AKAN LEMBUT HATINYA) sehingga ia akan dapat
menerima nasehat dan khusyu/penuh perhatian pada nasehat tersebut.
(DAN SIAPA SAJA YG
MENINGGALKAN SEGALA YANG HARAM) dalam makanan, pakaian, dan lain2 (DAN MEMAKAN
SEGALAH YG HALAL, MAKA AKAN JERNIH FIKIRANNYA'') terhadap ciptaan2 Allah ta'ala,
yang menunjukan atas kekuasaan Allah ta'ala menghidupkan makhluk setelah mati
dan atas ke-Esaan Allah ta'ala, keMaha kuasaan-Nya dan keMaha
tahuan-Nya.
Maqolah
ke 19 :
(TELAH
DIRIWAYATKAN KEPADA SEBAGIAN PARA NABI: ''TAATILAH AKU DI DALAM SEGALA HAL YANG
TELAH AKU PERINTAHKAN KEPADAMU,DAN JANGAN ENGKAU DURHAKA KEPADAKU PADA SEGALAH
HAL YANG TELAH AKU NASEHATKAN KEPADAMU) maksudnya adalah: dalam segala hal yang
telah Aku serukan kepadamu menuju hal2 yg didalamnya terdapat kebaikan dan Aku
melarangmu dari segala hal yg didalamnya terdapat kerusakan.
Maqolah
ke 20 :
(DIKATAKAN: '' SEMPURNANYA AKAL ITU ADALAH MENGIKUTI KERIDHOAN ALLAH TA'ALA DAN
MENJAUHI MURKA-NYA) maka yg menyelisihi dari kedua perkara tersebut adalah
perbuatan gila. (tidak sempurna akalnya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar