BAB
TSUNA'I (dua-dua).
Di dalamnya terdapat 30
nasehat,yaitu 4 khobar, dan 26 atsar. Yang kami (imam Nawawie Al-bantanie)
maksud dengan Khobar ialah sabda-sabda Nabi SAW, sedangkan Atsar ialah
ucapan-ucapan sahabat dan tabi'in. Diantara 30 nasehat itu..
Maqolah
yang pertama :
Hadist yg diriwayatkan dari Nabi SAW, bahwasannya beliau bersabda: (DUA
PERKARA, TIDAK ADA SESUATU APAPUN YG LEBIH UTAMA DARI KEDUANYA YAITU BERIMAN
KEPADA ALLAH DAN MEMBERI MANFA'AT KEPADA ORANG ISLAM) baik dengan ucapan,
kedudukan,harta, atau dengan badan. Rasulullah
SAW bersabda:
'' siapa saja yg memasuki pagi hari, ia tidak berniat Mendzolimi seseorang, maka
diampuni baginya terhadap segala dosa. Dan siapa saja yang memasuki pagi hari
berniat menolong orang yang teraniaya dan memenuhi keperluan orang islam, maka
baginya pahala seperti pahala haji mabrur''. Dan Nabi SAW
bersabda: ''
hamba yg paling dicintai Allah adalah manusia yang paling bermanfa'at bagi
manusia lainnya. Dan amal perbuatan yang paling utama ialah memasukkan rasa
senang ke dalam hati orang yang beriman, dengan cara menyingkirkan rasa lapar
darinya, atau menghilangkan kesusahan darinya, atau membayarkan
hutangnya.''
(DUA
PERILAKU, TIDAK ADA SESUATUPUN YANG LEBIH KOTOR DARI KEDUANYA YAITU MENYEKUTUKAN
ALLAH DAN MEMBAHAYAKAN ORANG2 ISLAM) pada tubuh2 mereka, atau
harta2 mereka. Karna sesungguhnya seluruh perintah Allah ta'ala kembali kepada 2
perkara yaitu mengagungkan Allah dan menyayangi makhluk-Nya. Sebagaimana Allah
berfirman:...''dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat'' (qs. Al-baqarah:43).
Dan firman
Allah ta'ala:....''bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu''...(qs:lukman:14). Diriwayatkan dari
Uwais
Al-Qarniy,
bahwasannya beliau berkata: ''aku lewat di salah satu pantai bertemu dengan
seorang rahib (pendeta yahudi), lalu aku berkata: ''wahai rahib,apa derajat awal
yang bisa dicapai oleh seorang murid''.
Rahib berkata:''melawan
kedzhaliman dan meringankan punggung dari berbagai tanggung jawab, karna
sesungguhnya tidak akan meningkat amal seseorang,sementara ia mempunyai tanggung
jawab atau perbuatan dzholim''
Maqolah
kedua Nabi SAW bersabda: (HENDAKLAH
KALIAN DUDUK DENGAN ULAMA) yakni mereka yang beramal
sesuai dengan ilmunya (DAN
MENDENGARKAN PERKATAAN ORANG-ORANG BIJAK) yakni mereka yang
mengenal/mengetahui Zat Allah ta'ala, mereka yang sesuai dengan kebenaran dalam
ucapan dan tindakannya/amalnya (KARNA
SESUNGGUHNYA ALLAH TA'ALA MENGHIDUPKAN HATI YANG MATI DENGAN CAHAYA
HIKMAH) yakni
ilmu yang bermanfa'at(SEBAGAIMANA
DIA MENGHIDUPKAN BUMI YANG MATI DENGAN AIR HUJAN).
Dan didalam hadist riwayat
imam Thobroni dan Abu Hanifa:''duduklah kalian dengan para pembesar
ilmu,bertanyalah kalian kepadaa ulama,dan bergaullah kalian dengan hukama/orang
bijak''. Dan didalam riwayat lain:''duduklah dengan ulama dan para pemilik
kebijaksanaan,dan bergaullah dengan para pembesar ilmu''. Maksudnya
adalah..ulama itu ada 3 macam:
1.ulama yang menguasai
hukum-hukum Allah ta'ala, mereka adalah para pemegang/ahli fatwa.
2.ulama yang hanya ma'rifat
kepada Zat Allah saja, mereka adalah para Hukama (orang-orang bijak/sufi). Maka
didalam bergaul dengan mereka terjadi pencerahan Akhlak, karna hati mereka
memancarkan ma'rifatullah, dan sirr mereka memancarkan cahaya-cahaya keagungan
Allah.
3.ulama dengan kedua macam
tersebut mereka adalah Al-Kubaro (pembesar ulama), karna sesungguhnya bergaul
dengan Ahlillah menghasilkan perilaku yang terpuji.
Manfa'at pandangan melebihi
manfa'at ucapan. Maka siapa saja yang pandangannya bermanfa'at kepadamu,maka
akan bermanfa'at segala ucapannya, dan siapa yang tidak demikian (pandangannya),
maka tidak bermanfa'at (ucapannya). Imam Suhrowardiy perna mengelilingi salah
satu masjid Khoif di mina, wajah beliau berseri-seri. Lalu beliau ditanya
mengenai hal itu. Lalu beliau berkata: ''sungguh Allah mempunyai hamba-hamba yg
apabila mereka melihat seseorang, maka orang tersebut mendapatkan kebahagian
(dunia/akhirat) dan aku sedang mencari hal itu. Nabi SAW. Bersabda: ''akan
datang suatu zaman atas umatku, dimana mereka lari/menjauhi para Ulama dan
Fuqoha, lalu Allah menguji mereka dengan 3 macam ujian:
Ujian pertama, Allah ta'ala
menghilangkan keberkahan dari usaha mereka.
Ujian kedua, Allah ta'ala
memberikan kekuasaan kepada penguasa Dzolim atas mereka.
Yang ketiga, mereka keluar
dari dunia (mati) tanpa iman.''. Naudzu billah min dzalik
Maqolah
yang ketiga :
Dari Abu Bakar Shiddiq RA: (''SIAPA SAJA YANG MASUK KUBUR TANPA BEKAL) yakni
berupa amal sholeh (MAKA SEAKAN-AKAN IA MENGARUNGI LAUTAN TANPA PERAHU'') yakni,
maka ia akan benar2 tenggelam dan tidak ada yang bisa menyelamatkannya, kecuali
orang-orang yang bisa menyelamatkannya. Sebagaimana Nabi SAW bersabda: ''keadaan
mayat didalam kubur tak ubahnya seperti orang yang tenggelam yang butuh
pertolongan.''. yakni, yg mencari sesuatu agar mendapatkan
pertolongan.
Maqolah
ke empat
:
(DARI UMAR RA) dikutip
dari syekh Abdul Mu'thiy as-samlawi: '' bahwasannya Nabi SAW bersabda kepada
Malaikat Jibril AS: ''jelaskan padaku kebaikan-kebaikan Umar'' Lalu jibril
berkata: ''seandainya lautan menjadi tinta,pepohonan menjadi pena, maka pasti
aku tidak dapat menghitungnya''. Lalu Nabi Bersabda: ''jelaskan padaku
kebaikan-kebaikan Abubakar''. Lalu Jibril berkata: ''Umar adalah salah satu
kebaikan dari berbagai kebaikan Abubakar''. (KEMULIAN DUNIA DENGAN HARTA,DAN
KEMULIAN AKHIRAT DENGAN AMAL SHALEH) . Maksudnya: tidak akan kuat dan baik
urusan dunia kecuali dengan harta benda, dan tidak akan menjadi kuat dan baik
urusan Akhirat kecuali dengan amal-amal Shaleh.
Maqolah
kelima :
(DARI
UTSMAN RA: ''GELISAH TERHADAP DUNIA ADALAH KEGELAPAN DIDALAM HATI, DAN GELISA
TERHADAP AKHIRAT ADALAH CAHAYA DIDALAM HATI). Maksudnya adalah bersedih dalam
urusan yang berkaitan dengan urusan dunia, akan menjadikan kegelapan didalam
hati, sedangkan bersedih dalam urusan yg berkaitan dengan akhirat menjadikan
penerang hati. Ya Allah, jangan Engkau jadikan dunia sebagai kegelisahan kami
yang paling besar dan jangan Engkau jadikan dunia sebagai tempat tujuan ilmu
kami.
Maqolah
ke enam :
(DARI ALI RA.:''SIAPA SAJA
MENCARI ILMU,MAKA SURGA BERADA DALAM PENCARIAANYA. DAN SIAPA SAJA MENCARI
MA'SIAT MAKA NERAKA BERADA DALAM PENCARIANNYA'') maksudnya: siapa saja yang
sibuk dengan ilmu yang bermanfa'at yg tidak boleh bagi setiap orang baligh lagi
berakal tidak mengetahuinya,maka hakikatnya adalah sebagai pencari surga dan
Ridho Allah ta'ala dan siapa saja yang ingin bermaksiat,maka hakikatnya adalah
ia sebagai pencari neraka dan murka Allah ta'ala.
Maqolah
ketujuh :
(DARI YAHYA BIN MU'ADZ RA: TIDAK PERNAH BERMAKSIAT KEPADA ALLAH,SEORANG YANG
MULIA). Yakni orang yg terpuji perbuatannya, yaitu orang yang memuliakan dirinya
dengan bertakwa dan menjaga diri dari maksiat. (DAN TIDAK PERNAH MENDAHULUKAN
KEPENTINGAN DUNIA). Yakni tidak mengedepankan dan mengutamakannya. (ATAS
AKHIRAT,SEORANG YANG BIJAK). Yakni orang yg benar dalam perbuatannya, yaitu
orang yang menahan dirinya dari sesuatu yang bertentangan dengan akal
sehatnya.
Maqolah
ke delapan :
(DARI AL-A'MASYI) nama beliau adalah Sulaiman bin Mahron Al-Kufiy RA. (''SIAPA
SAJA YANG MODALNYA TAKWA, MAKA LISANNYA TIDAK MAMPU MENYIFATI KEUNTUNGAN
AGAMANYA, DAN SIAPA SAJA YANG MODALNYA DUNIA, MAKA LISANNYA TIDAK MAMPU
MENYIFATI KERUGIAN AGAMANYA.''). Maksudnya adalah: siapa saja yang berpegang
pada ketakwaan dengan tunduk patuh pada perintah2 Allah ta'ala dan menjauhi
segala maksiat dengan mendasari segala perbuatannya sesuai dengan syariat agama,
maka ia memiliki kebaikan yang banyak yang tidak terhingga (sehingga lisan tidak
mampu menyifatinya). Dan siapa saja yang berpegang pada perkara2 yang
bertentangan dengan syariat agama, maka ia memiliki kejelekan yang banyak, tidak
mampu lisan untuk menyebutkan banyaknya jumlah kejelekannya itu.
Maqola
kesembilan :
(DARI SUFYAN ATS-TSAURIY RA) beliau adalah guru Imam Malik ra. Beliau berkata:
(SETIAP MAKSIAT) yang timbul (DARI NAFSU) yakni keinginan jiwa terhadap sesuatu
(MAKA HAL ITU DAPAT DIHARAPKAN AMPUNANNYA) yakni ampunan dari maksiat itu.
(SETIAP MAKSIAT) yg timbul (DARI KESOMBONGAN) yakni mengaku mempunyai
kelebihan/keutamaan (MAKA SESUNGGUHNYA HAL ITU TIDAK DAPAT DIHARAPKAN
AMPUNANNYA, KARNA MAKSIAT IBLIS BERSUMBER DARI KESOMBONGAN) iblis menyangka
bahwa sesungguhnya ia lebih baik dari baginda kita Nabi Adam. (DAN KESALAHAN)
Nabi Adam AS. (BERSUMBER DARI NAFSU) dengan sebab keinginan beliau untuk
merasakan buah Syahwat yang telah dilarang.
Maqolah
kesepuluh :
(DARI SEBAGIAN ORANG ZUHUD). Mereka adalah orang2 yang meremehkan dunia dan
mereka tidak memperdulikannya, tetapi mereka hanya mengambil dari dunia sekedar
kebutuhan mereka. Mereka berkata: (SIAPA SAJA YANG BERBUAT DOSA). Yakni ia
menanggung/membawa dosa itu. (SEDANGKAN IA TERTAWA). Yakni dalam keadaan
gembira dengan menanggung dosa tersebut. (MAKA ALLAH AKAN MEMASUKANNYA KE
NERAKA,DALAM KEADAAN IA MENANGIS). Karena sesungguhnya haknya adalah menyesal
dan memohon ampun kepada Allah terhadap dosa tersebut. (DAN SIAPA YG MELAKUKAN
KETA'ATAN SEDANGKAN IA MENANGIS). Karna malu kepada Allah ta'ala dan takut
kepada-Nya atas kelalaiannya dalam keta'atannya itu. (MAKA SESUNGGUHNYA ALLAH
AKAN MEMASUKANNYA KE DALAM SURGA DALAM KEADAAN TERTAWA). Yakni ia bergembira
dengan sangat gembira karna berhasil dalam pencariaanya, yaitu ampunan Allah
ta'ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar