Facebook

Icon Icon Icon Icon Follow Me on Pinterest

Rabu, 26 Mei 2010

Bolehkah selain mujtahid baik mutlak maupun muqoyad mengqiyaskan suatu masalah

Masalah:
Bolehkah selain mujtahid baik mutlak maupun muqoyad mengqiyaskan suatu masalah yang terdapat didalam kitab-kitab fiqih mempunyai persamaan?

Jawab:
Tidak boleh secara mutlak

Dasar pengambilan Dalil:
1. Bughyatul Mustarsyidin, 7
فَائِدَةٌ ) قَالَ فِي فَتَاوَى ابْنِ حَجَرٍ: لَيْسَ لِمَنْ قَرَأَ كِتَابًا أَوْ كُتُبًا وَلَمْ يَتَأَهَّلْ لِلإِفْتَاءِ أَنْ يُفْتِيَ إِلاَّ فِيْمَا عُلِمَ مِنْ مَذْهَبِهِ عِلْمًا جَازِمًا كَوُجُوْبِ النِّيَةِ فِي الْوُضُوءِ وَنَقْضِهِ بِمَسِّ الذَّكَرِ ، نَعَمْ إِنْ نَقَلَ لَهُ الْحُكْمَ عَنْ مُفْتٍ آخَرَ أَوْ عَنْ كِتَابٍ مَوْثُوْقٍ بِهِ جَازَ وَهُوَ نَاقِلٌ لاَ مُفْتٍ ، وَلَيْسَ لَهُ اْلإِفْتَاءُ فِيْمَا لَمْ يَجِدْهُ مَسْطُوْرًا وَإِنْ وَجَدَ لَهُ نَظِيْرًا ، وَحِيْنَئِذٍ الْمُتَبَحِّرُ فِي الْفِقْهِ هُوَ مَنْ أَحَاطَ بِأُصُوْلِ إِمَامِهِ فِي كُلِّ بَابٍ وَهُوَ مَرْتَبَةُ أَصْحَابِ الْوُجُوْهِ وَقَدْ انْقَطَعَتْ مِنْ نَحْوِ أَرْبَعِمِائَةِ سَنَةٍ اهـ.
Artinya:
Telah dijelaskan dalam fatawi ibnu hajar : dilarang memberi fatwa bagi orang yang membaca kitab belum ahlinya, kecuali terhadap ilmu (pengetahuan) yang sudah dimengerti dari madzabnya dengan pengetahuan yang sudah yakin (kebenarannya) seperti wajibnya niat dalam wudlu dan batalnya wudlu dengan memegang dzakarnya. Benar jika ia nukil (mengambil) hukum dari mufti lain dari kitab yang sudah dipercaya maka itu boleh dan itu pemindahan pendapat bukan member fatwa. Dan tidak boleh bagi dirinya member fatwa terhadap sesuati yang tidak ditemukan bentuk tertulis meskipun ditemukan persamaannya. Dengan demikian orang yang mahir betul dalam fiqih ialah orang yang menguasai ilmu ushulnya imam mereka pada setiap bab, dan ia masuk tingkatan ashabil wujuh (orang-orang yang punya hak pendapat yang sah). Dan ini sudah putus sejak 400 tahun yang lalu (tidak ada generasi penggantinya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers