Facebook

Icon Icon Icon Icon Follow Me on Pinterest

Minggu, 09 Mei 2010

Zakat tijaroh sebelum Haul

Masalah:
Bagaimana hukumnya mengeluarkan zakat tijaroh sebelum haul (sebelum masuk satu tahun)

Jawab:
Boleh asalkan yang menerima tersebut tetap menpunyai sifat mustahiq sampai waktu wajibnya, sehingga apabila yang menerima tersebut menjadi berubah (tidak mempunayai syarat sebagai mustahiq) pada waktu wajibnya, maka apabila muzakki pada waktu memberikan zakat muajjalah itu memberitahukan bahwa zakat muajjalah, maka muzakki boleh meminta kembali zakat tadi.

Dasar pengambilan Dalil:
1. Muhadzab, I : 174
وَإِنْ عَجَّلَ الزَّكَاةَ وَدَفَعَهَا إلَى فَقِيْرٍ فَمَاتَ الْفَقِيْرُ أَوْ ارْتَدَّ قَبْلَ الْحَوْلِ لَمْ يُجْزِئْهُ الْمَدْفُوعُ عَنْ الزَّكَاةِ وَعَلَيْهِ أَنْ يُخْرِجَ الزَّكَاةَ ثَانِيًا . فَإِنْ لَمْ يُبَيِّنْ عِنْدَ الدَّفْعِ أَنَّهَا زَكَاةٌ مُعَجَّلَةٌ لَمْ يَرْجِعْ . وَإِنْ بَيَّنَ رَجَعَ ..... الخ
Artinya:
Jika seseorang melakukan tajil zakat (mendahulukan zakat sebelum waktunya) kemudian diberikan kepada orang fakir, lalu orang fakirnya meninggal dunia, atau ia murtad sebelum haul (masuk waktunya wajib zakat). Maka apa yang diberikan (atas nama zakat tadi) tidak mencukupinya sebagai zakat. Dan bagi yang memberikan wajib, mengeluarkan zakat lagi ( yang kedua ). Jika dirinya tidak menjelaskan (pada waktu memberinya) bahwa itu zakat yang didahulukan (tajiluz zakat) maka ia tidak boelh meminta kembali (yang telah diberikan) namun apabila ia waktu member menyatakan : ini tajiluz zakat maka ia boleh meminta kembali (ganti rugi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers