Adakah qoul yang membolehkan ta’addudul jum’ah yang jaraknya kurang dari ketentuan yang telah ditentukan dalam hukum fiqih?
Jawab :
Tidak ada kecuali karena sulit untuk berkumpul atau qoul dloif yang tidak boleh difatwakan.
Dasar Pengambilan Dalil:
1. | Jam’urrisalah fi ta’addudil jum’atain. |
الْقَدِيْم أَنَّ أَقَلَّهُمْ اثْنَا عَشَرَ . ثُمَّ إِنَّ تَقْلِيْدَ الْقَوْلِ الْقَدِيْمِ أَوْلىَ مِنْ تَقْلِيْدِ الْمُخَالِفِ ِلأَنَّهُ لاَ يَحْتَاجُ أَنْ يُرَاعِيَ مَذْهَبَ الْمُقَلَّدِ بِفَتْحِ اللاَّمِ فِي الْوُضُوْءِ وَالْغُسْلِ وَبَقِيَّةِ الشُّرُوْطِ ، وَهَذَا يَعْسُرُ عَلىَ غَيْرِ الْعَارِفِ ، فَالتَّمَسُّكُ (بِأَقْوَالِ اْلإِمَامِ الضَّعِيْفَةِ أَوْلىَ مِنَ الْخُرُوْجِ إِلىَ الْمَذْهَبِ الآخَرِ (غير المناسب)
Artinya:
Menurut qoul qodim, bahwa sedikitnya ahli jama’ah ju’at adalah 12. kemudian taqlid (mengikuti) qoul qodim itu lebih utama dari pada mengikuti yang menentang, karena ia harus menjaga madzhab yang diikuti dalam masalah wudlu, mandi dan semua syarat-syaratnya. Hal ini akan menyulitkan bagi orang yang tidak mengerti. Kemudian berpegang teguh pada pendapat-pendapat imamnya (satu madzhab) dengan qoul dloif itu lebih baik dari pada ia sampai keluar pada madzhab yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar