Masalah:
Ada hadits yang di keluarkan oleh imam Muslim :
إِذا أَنْ يَكُوْنَ بِغَيْرِ إِمَامٍ مَاتَ مَيْتَةً جَاهِلِيَّةً، وَمَنْ نَزَعَ يَدَهُ مِنْ طَاعَتِهِ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ حُجَّةَ لَهُ.
Pertanyaan:Untuk menghindari, maka perlu mengetahui siapa yang dimaksudkan imam dalam hadits tersebut?
Jawab:
Yang dimaksud imam dalam hadits tersebut adalah melalui salah satu tiga jalan yaitu:
بَيْعَةُ أَهْلِ الْحَلِّ وَالْعَقْدِ
بِاسْتِخْلاَفِ إِمَامٍ قَبْلَهُ
بِاسْتِيْلاَءِ ذِى الشَّوْكَةِ
Dasar Pengambilan:
1. | Bughyatut al-Mustarsyiddin. Hal. 247 |
تَنْعَقِدُ اْلإِمَامَةُ إِمَّا بِبَيْعَةِ أَهْلِ الْحَلِّ وَاْلعَقْدِ مِنَ الْعُلَمَاءِ وَالرُّؤَسَاءِ وَوُجُوْهِ النَّاسِ الَّذِيْنَ يَتَيَسَّرُ اجْتِمَاعُهُمْ أَوْ بِاسْتِخْلاَفِ إِمَامٍ قَبْلَهُ أَوْ بِاسْتِيْلاَءِ ذِى الشَّوْكَةِ وَإِنِ اخْتَلَّتْ فِيْهِ الشُّرُوْطُ كُلِّهَا
Artinya:Sah menjadikan imam dengan bai’atnya ahli halli wal aqdi dari ulama pemimpin, dan tokoh masyarakat yang bersepakat atau dengan penggantian dari imamsebelumnya atau dengan pengangkatan orang yang berkuasa walaupun tidak memenuhi sarat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar