Andaikan jam’iyah NU baik di tingkat cabang wilayah atau pengurus besar membuat suatu ketentuan : bahwa semua anggota DPR/DPRD yang dicalonkan oleh jam’iyah NU apabila telah dilantik maka diwajibkan memberi dana kepada jam’iyah sekian persen dari penghasilan bulanan anggota DPR/DPRD.
Pertanyaan:
Apakah ketentuan semacam itu menjadi wajib syar’an yang harus di taati dengan pengertian yusabu ‘ala failihi wayu ‘aqobu ‘ala tarkihi?
Jawab:
Hukumnya anggota DPR menetapi janji kepada jam’iyah NU itu wajib syar’an sebab : termasuk isti’jar al manafi’ atau iqrar Min babi wujubi itha’ati ulil amri.
Dasar Pengambilan Dalil:
1. | Al-I’anatu al-tholibin, III : 109. |
نَعَمْ يَرِدُ عَلَيْهِ بَيْعُ حَقِّ الْمَمَرِّ فَإِنَّهُ تَمْلِيْكُ مَنْفَعَةٍ بِعِوَضٍ مَعْلُوْمٍ وَهُوَ بَيْعٌ لاَ إِجَارَةٌ وَأُجِيْبَ عَنْهُ بِأَنَّهُ لَيْسَ بَيْعًا مَحْضًا بَلْ فِيْهِ شَوْبُ إِجَارَةٍ وَإِنَّمَا سُمِّيَ بَيْعًا نَظْرًا لِصِيْغَتِهِ فَقَطْ فَهُوَ إِجَارَةٌ مَعْنىً، إِلىَ أَنْ قَالَ: وَأَمَّا الْوَارِدَةُ عَلىَ الذِّمَّةِ فَيُشْتَرَطُ فِيْهَا قَبْضُ اْلأُجْرَةِ فِي الْمَجْلِسِ. وفي ص.? وَكَبَيْعِ حَقِّ الْمَمَرِّ لِلْمَاءِ أَنْ لاَ يَصِلَ الْمَاءُ إِلىَ مَحَلِّهِ إِلاَّ بِوَاسِطَةِ مِلْكِ غَيْرِهِ.
Artinya:
Betul berlaku baginya menjual belikan hak melewati. Hal ini usaha memiliki kemanfaatan dengan ganti rugi yang jelas (ma’lum). Sesungguhnya itu bukan murni jual beli tetapi disitu berbau sewa. Dikatakan jual beli karena memandang sighotnya (transaksinya) semata dan dikatakan sewa/kontrak menurut artinya …..s/d.. adapun yang terjadi bagi beban atau tanggung jawab. Maka syarat didalamnya harus menerima ongkos (seketika) dalam satu majlis (waktu transaksi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar